MUSI RAWAS — Pemuda Mandala Trikora (PMT) menyoroti kinerja Kejaksaan Negeri Musi Rawas (Kejari Mura) yang dinilai tidak mampu menuntaskan sejumlah dugaan kasus korupsi besar yang telah lama bergulir.
Kritik ini disampaikan oleh Ketua Umum PMT, Mirwan Batubara, sebagai bentuk keprihatinan terhadap mandeknya proses hukum dan minimnya transparansi dari lembaga penegak hukum di daerah.
Menurut Mirwan, masyarakat Musi Rawas telah lama menunggu langkah nyata Kejari untuk membuktikan komitmen pemberantasan korupsi di tingkat daerah.
Kita melihat ada banyak laporan dan penggeledahan yang sudah dilakukan, tapi tidak pernah jelas ujungnya.
Kejari seolah kehilangan daya gigit. Padahal korupsi di Musi Rawas sudah menjadi penyakit struktural, ujarnya tegas.
Daftar Kasus yang Telah Masuk Kejaksaan, Namun Belum Tuntas:
1. Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Perlengkapan Siswa SD dan SMP Tahun Anggaran 2023.
Kejari Mura telah melakukan penggeledahan di Dinas Pendidikan dan BPKAD, menyita sejumlah dokumen perencanaan hingga realisasi proyek senilai Rp 11,6 miliar.
Hingga kini kasus tersebut baru naik ke penyidikan, tanpa penetapan tersangka.
PMT menilai lambannya penetapan tersangka menunjukkan lemahnya niat Kejari untuk menuntaskan perkara yang menyangkut dunia pendidikan.
2. Kasus Dugaan Korupsi Lahan Perkebunan Kelapa Sawit.
Perkara yang menyeret sejumlah pejabat dan mantan kepala daerah ini telah menimbulkan kerugian besar bagi negara dan masyarakat.
Meski sudah ada penetapan lima tersangka di tingkat Kejati Sumsel, publik mempertanyakan tindak lanjut di tingkat daerah (Mura) yang dinilai tidak proaktif.
PMT menegaskan, kasus sawit ini adalah ujian moral bagi Kejari untuk berpihak pada rakyat, bukan pada kekuasaan.
3. Kasus Dugaan Korupsi Dana BOS di SD Negeri Pangkalan (TA 2020–2022).
Dugaan penyalahgunaan anggaran sekolah dengan nilai sekitar Rp 300 juta sudah naik ke tahap penyidikan, namun hingga kini belum ada kejelasan lanjutan.
PMT menilai Kejari kurang transparan dalam membuka progres penanganan perkara pendidikan, padahal menyangkut masa depan anak bangsa. (*)